KOTA MALANG - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Wisuda Periode III tahun 2023 pada hari Selasa (27/6/2023) bertempat di Gedung Student Centre (SC) Kampus 1 UIN Malang.
Sebanyak 800 mahasiswa diwisuda, terdiri dari mahasiswa Program Sarjana (S1) sejumlah 549 wisudawan (69%), Program Profesi sejumlah 27 wisudawan (3%), Program Magister (S2) sejumlah 190 wisudawan (24%) dan Program Doktor (S3) sejumlah 34 wisudawan (4%).
Di antara ratusan wisudawan-wisudawati dan tamu undangan dengan raut wajah bahagia di hari itu, terdapat salah seorang wisudawati yang paling berbahagia. Ya, Sayyidaturrohimah, mahasiswi S-1 Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Betapa tidak, Say, Panggilan Akrab Sayyidaturrohimah, meraih IPK tertinggi di prodi maupun fakultasnya, bahkan di lingkup kampus ia menduduki urutan pertama sebagai mahasiswa dengan gelar Cumlaude unggul dari ratusan mahasiswa sarjana lainnya, dengan jumlah IPK 3, 97 dan masa tempuh kurang dari empat tahun.
Meraih IPK tinggi, ia mengungkapkan perasaannya dan menceritakan kepada Humas FITK tentang sedikit perjalanannya dalam menuntaskan masa studi di FITK UIN Maliki Malang.
“Bahagia sekaligus bangga tentunya, setelah kurang lebih 4 tahun saya berjuang di prodi yang menurut saya tidak mudah, akhirnya saya mampu mencapai predikat cumlaude yang saya yakin menjadi incaran hampir seluruh mahasiswa, ” cetusnya.
Meski IPK hanya sebuah angka, tetapi Say berpesan kepada teman-teman seperjuangan agar bersungguh-sungguh dalam berproses di masa studi (kuliah, red).
Baca juga:
Nasem Amar Syamlan, Mawapres UB dari FK
|
“Memang IPK cuma angka, tapi dari sini kita belajar bahwa segala sesuatu yang dengan sungguh-sungguh memperjuangkan baik secara material maupun spiritual, pasti akan membawa hasil yang membahagiakan dan patut untuk dibanggakan.” Imbuhnya.
Lebih-lebih, Say memberikan tips sekaligus berpesan kepada teman seperjuangan bahwa dalam kuliah adalah harus tekun dengan penuh inisiatif ketika belajar dan tidak hanya sekedar mengerjakan tugas. Akan tetapi perlu memahami lagi materi yang sudah diajarkan serta pandai dalam mengatur waktu diri sendiri.
“Dimulai dari hal kecil saja, nugas dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya asal mengerjakan yang penting selesai lalu dikumpulkan. Kalau ada materi yang kurang paham, ditanyakan lalu diulangi sampai paham. Tugas itu diberikan untuk mematangkan apa yang sudah disampaikan kepada mahasiswa. Namanya kuliah pasti susah, kalau nggak susah kita nggak akan paham makna perjuangan. Dan yang terpenting jangan membiasakan menunda waktu, baiknya kita lebih bijak dalam memanage waktu” Ungkap gadis asal Ponorogo itu.
Dalam prestasinya ini, Say termotivasi dengan orang tuanya yang membuatnya tergerak untuk sedikit lebih bersusah payah demi yang terbaik untuk mereka (kedua orang tuanya, red).
“Motivasi pertama saya tentu saja orang tua. Walaupun orang tua saya bukan tipe orang tua yang menuntut lebih kepada anaknya, tapi justru itu yang membuat saya terpacu untuk mampu memberikan segala yang terbaik untuk mereka.” Ujarnya.
Bahkan, Dekan FITK UIN Malang, Nur Ali beserta jajarannya mengapresiasi prestasi Sayyidaturrohimah dan berharap agar prestasi ini dapat ditiru oleh teman-teman yang lain agar saling menginspirasi untuk sesama.
"Ya, kami sangat bangga dan mengapresiasi prestasi itu (Cumlaude, red). Semoga, prestasi ananda dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi mahasiswa yang lain, agar budaya akademik kita yang baik tetap terjaga dan menjadi sebuah tradisi sehat di lingkungan FITK maupun UIN Malang program-program kegiatan lainnya, " ujar Nur Ali. (Ajay)